Radarsulawesi.com – Gabungan pemuda Islam di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi solidaritas menyuarakan bela Palestina, di Masjid Al Kautsar Kota Kendari, Pada Minggu, (29/10/2023), Pukul 15.30 WITA. Dalam aksi itu massa aksi mengutuk serangan Israel kepada Palestina.
Peserta aksi terdiri dari kelompok masyarakat, mahasiswa, organisasi Islam, dan tokoh agama yang bergabung dalam wadah Aliansi Umat Islam.
Salah satu orator, Muhammad Idwal An Najah mengatakan aksi yang dilakukan itu merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap rakyat Palestina yang masih terjajah orang zionis Israel Laknatullah.
“Kegiatan solidaritas ini dalam rangka menyerukan pembelaan kepada sodara muslim kita di Palestina kurang parah apalagi penderitaan sodara-sodara kita di Palestina, sampai anak-anak tak berdosa pun menjadi korban, “ujar Idwal.

Sementara itu, Tokoh Agama, Imran menyampaikan bahwa kegiatan solidaritas yang dibangun tanpa kekerasan, kondusif dan tetap memperhatikan ketertiban publik atau pengguna jalan yang lewat.
“Alhamdulillah agenda bela palestina terlaksana dengan baik sore hari ini di lampu merah depan masjid Agung dengan pengawalan dari bapak polisi. Jazakumullah khoir,”kata Imran
Pria yang juga seorang penggerak dakwah umat itu juga mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya umat Islam agar terus mendoakan Palestina yang sedang tertindas dan terjajah oleh tentara terlaknat Israel agar diberikan perlindungan dan keselamatan.
“Semoga saudara kita di Palestina yang wafat sebagai syahid. Keutamaan orang mAti syahid adalah dapat memberi syafaat kepada 40 orang yang dia cintai. Semoga Pejuang Palestina yang syahid mengenali kita dan dapat memberikan syafaat nya kepada kita. Dan kepada yang masih hidup diberi kesabaran sebagai penggugur dosa mereka. aamiin, “tambahnya.
Dikutip dari detiknews.com bahwa tentara Israel pada hari Jumat memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober.
Badan-badan bantuan internasional mengatakan mereka kehilangan kontak dengan staf di Gaza setelah Israel mematikan internet dan komunikasi. Konflik meningkat secara dramatis setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang melibatkan roket dan pengiriman ratusan pejuang ke kota-kota Israel.
Setidaknya lebih dari 8 ribu warga Palestina tewas dalam serangan Israel. Sekitar 70% dari kematian warga Palestina adalah perempuan dan anak-anak, menurut angka resmi. Sementara, korban tewas di Israel mencapai lebih dari 1.400 orang.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza bergulat dengan kekurangan makanan, air dan obat-obatan akibat pemboman udara besar-besaran Israel dan blokade total terhadap wilayah kantong tersebut.
Majelis Umum PBB menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera, dan 120 negara memberikan suara untuk resolusi yang diajukan oleh Yordania. Namun Israel menolaknya. (Red)