Solidaritas Dunia! 50 Kapal Dari 44 Negara Berlayar Menuju Gaza Palestina

Radarsulawesi.com, Kendari – Lebih dari 50 kapal yang membawa aktivis dari 44 negara dilaporkan berlayar bersama menuju Jalur Gaza. Armada sipil terbesar dalam sejarah modern ini menjadi simbol solidaritas global untuk menantang pengepungan yang dianggap ilegal sekaligus membawa harapan bagi rakyat Palestina.

Armada Kemanusiaan Global Sumud, dengan lebih dari 50 kapal dan aktivis dari 44 negara ini berlayar menuju Gaza untuk menentang blokade Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa makanan, obat-obatan, dan air.

Misi ini merupakan upaya sipil terbesar dalam sejarah modern, yang bertujuan untuk membuka koridor kemanusiaan dan membawa harapan bagi warga Palestina.

Para aktivis internasional dari berbagai latar belakang—mulai dari organisasi kemanusiaan, tokoh masyarakat, akademisi, hingga relawan medis—bersatu dalam misi ini.

Mereka menegaskan bahwa langkah tersebut bukan sekadar perjalanan laut biasa, melainkan bentuk nyata perlawanan damai terhadap blokade yang selama ini memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza.

Misi yang bernama Global Sumud Flotilla ini membawa berbagai kebutuhan dasar, mulai dari obat-obatan, peralatan medis, hingga bantuan logistik penting lainnya. Sejumlah pihak menyebut misi tersebut sebagai “gelombang kemanusiaan dunia” yang menolak diam melihat penderitaan rakyat Palestina.

“Ini adalah momen sejarah. Dunia bersatu menolak pengepungan Gaza dan menunjukkan bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas negara,” ungkap salah satu juru bicara armada internasional itu.

Sementara itu, pengamat hubungan internasional menilai keberangkatan armada ini akan menjadi sorotan dunia. Selain menjadi pesan solidaritas global, langkah ini juga berpotensi menekan pihak-pihak terkait agar membuka akses kemanusiaan yang lebih luas bagi warga Gaza yang selama ini ter blokade oleh penjajah Israel.

Meski penuh risiko, para aktivis menyatakan komitmennya untuk melanjutkan perjalanan hingga bantuan benar-benar sampai ke tangan rakyat Palestina.

Armada solidaritas dunia ini menjadi bukti nyata bahwa perjuangan kemanusiaan mampu menyatukan bangsa-bangsa di tengah krisis berkepanjangan.

Untuk diketahui dari 44 negara telah berkomitmen berlayar dalam misi ini untuk menantang blokade Israel. Peserta berasal dari enam benua, termasuk Australia, Brasil, Afrika Selatan, Asia serta sejumlah negara Eropa.

Kelompok tersebut menegaskan para peserta tidak mewakili pemerintah maupun partai politik mana pun.

Siapa saja Kelompok yang Berpartisipasi?
Misi ini digerakkan oleh empat koalisi utama yang sudah berpengalaman mengirimkan solidaritas ke Gaza, yakni.

E-PaperMedia Indonesia

Login
Cari artikel atau tokoh disini

HomeNewsGayaViewsVisualKulinerJelitaJabarForum MahasiswaLIMALainnya
Kemenag Benarkan Ada ASN yang Ditangkap Densus 88
TNI Tegaskan Pengamanan Rumah Jaksa Sesuai Aturan, Bukan Interven
KPK Pastikan Paspor Harun Masiku Sudah Dicabut
PN Sleman Nyatakan tak Berwenang Adili Kasus Ijazah Jokowi
Jembatan Putus, Penghulu Berenang Seberangi Sungai di Pasaman
Home

Internasional
Lebih dari 50 Kapal Kemanusiaan Siap Tembus Blokade GazaFerdian Ananda Majni02/9/2025 09:14A- A+Lebih dari 50 Kapal Kemanusiaan Siap Tembus Blokade Gaza
Kapal kemanusiaan ke Gaza.(Al Jazeera)
ARMADA kapal internasional tengah bersiap berlayar menuju Gaza dalam misi kemanusiaan besar yang bertujuan menyalurkan bantuan bagi warga yang terjebak dalam blokade.

Konvoi pertama, terdiri dari puluhan kapal sipil kecil yang membawa aktivis, pekerja kemanusiaan, tenaga medis, pelaut dan pasokan bantuan, berangkat dari pelabuhan di Spanyol pada 31 Agustus sebelum berkumpul di Tunisia. Gelombang kedua akan berangkat pada 4 September.

Penyelenggara menyebut Global Sumud Flotilla sebagai misi maritim terbesar yang pernah ditujukan ke Gaza, dengan lebih dari 50 kapal dan perwakilan dari sedikitnya 44 negara.

Baca juga :
Kapal dari 44 Negara Berangkat ke Gaza, Greta Thunberg Kembali

Negara Mana saja yang Berpartisipasi?
Menurut Global Sumud Flotilla, delegasi dari 44 negara telah berkomitmen berlayar dalam misi ini untuk menantang blokade Israel. Peserta berasal dari enam benua, termasuk Australia, Brasil, Afrika Selatan, serta sejumlah negara Eropa.

Kelompok tersebut menegaskan para peserta tidak mewakili pemerintah maupun partai politik mana pun.

Siapa saja Kelompok yang Berpartisipasi?
Misi ini digerakkan oleh empat koalisi utama yang sudah berpengalaman mengirimkan solidaritas ke Gaza, yakni.

Baca juga :
Habis Madleen, Terbitlah Konvoi Global ke Gaza

  1. Global Movement to Gaza (GMTG), sebelumnya dikenal sebagai Global March to Gaza, mengorganisir aksi solidaritas global untuk menentang blokade.
  2. Freedom Flotilla Coalition (FFC), nerpengalaman 15 tahun menjalankan misi laut, termasuk operasi Madleen dan Handala.
  3. Maghreb Sumud Flotilla, berbasis di Afrika Utara, fokus pada dukungan kemanusiaan ke komunitas Palestina.
  4. Sumud Nusantara, dipimpin rakyat Malaysia dan delapan negara lain, bertujuan memperkuat solidaritas negara-negara Selatan.

Bersama-sama, mereka membentuk armada sipil terkoordinasi terbesar sepanjang sejarah.

Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *