RadarSulawesi.Com – Komunitas anak-anak muda yaitu IndonesiaTanpaPacaran berhasil menyebarkan sapi Qurban di pedesaan Sulawesi Tenggara sebanyak 43 ekor sapi tahun 1445H. Program Qurban disebarkan di daerah-daerah Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat yang jarang bahkan tidak ada program Qurbannya. Program ini diinisisai oleh penggagas gerakan #IndonesiaTanpaPacaran, ustadz La Ode Munafar. Program ini sudah rutin berjalan sudah 10 tahun dalam rangka meratakan Qurban hingga pelosok.
Dalam wawancara Radarsulawesi.com pada penggagas IndonesiaTanpaPacaran mengatakan bahwa program ini perjuangan rutin sejak IndonesiaTanpaPacaran berdiri untuk meratakan Qurban hingga pelosok Sulawesi Tenggara. “Sejak IndonesiaTanpaPacaran berdiri berkomitmen membantu masyarakat tidak hanya dalam pergaulan tetapi juga dengan kekuatan sosial medianya membantu berjuang agar masyarakat pedesaan bisa merasakan daging qurban” kata laki2 yang disapa ka La Ode Munafar. Sapi Qurban itu berasal dari titipan sahabat IndonesiaTanpaPacaran dari berbagai daerah. Tidak hanya dari Sulawesi tapi juga dari Jawa, Kalimantan,Sumatera bahkan dari luar negri seperti Australia, Turki dan negera-negara tetangga.
“Ini semua modal kepercayaan, kami selalu menjaga amanah agar Qurban selalu diproses sesuai Syariah dan selalu memberikan laporan dengan baik pada pekurbannya” kata La Ode Munafar. Setiap tahun komunitas IndonesiaTanpaPacaran selalu mendapatkan kepercayaan menyalurkan Qurban dengan menghimpun melalui sosial media.
Untuk informasi bahwa komunitas IndonesiaTanpaPacaran adalah gagasan dari ustadz La Ode Munafar. Putra asli Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Seorang penulis 72 buku usia muda salah satu bukunya adalah IndonesiaTanpaPacaran. Dari pantauan Radarsulawesi.com, La Ode Munafar sering mengisi pengajian hingga seluruh Indonesia termasuk acara-acara bedah bukunya.
