5 Amalan di Bulan Dzulhijjah Raih Pahala Melimpah

Radarsulawesi.comBulan Dzulhijjah adalah bulan yang memiliki banyak keistimewaan bagi umat Islam. Selama bulan ini, terdapat amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Berikut ini adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan selama Bulan Dzulhijjah.

Bulan yang memiliki banyak keutamaan dan makna yang istimewa itu. Sepuluh hari pertamanya. Keistimewaannya sudah tertulis dalam QS. Al-Fajr 89: 1-2, yang berbunyi. Allah SWT berfirman, ”Demi waktu fajar (pagi hari) dan sepuluh malam (bulan Dzulhijjah)”. (QS. Al-Fajr 89: 1-2). Berikut 5 amalan yang bisa dilakukan.

1. Amalan pertama yaitu melakukan menunaikan haji dan umroh. Bagi muslim yang mampu, haji dan umroh menjadi amalan yang dilakukan di bulan Dzulhijjah. Haji hukumnya wajib dan dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Keutamaan haji tercantum dalam hadits yang dijelaskan Nabi Muhammad SAW

سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ

Rasulullah SAW ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau menjawab, “Beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah SWT.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur,” jawab Rasulullah SAW. (HR Bukhari).  Menurut Al Quran dan hadits, QS. Ali Imran ayat 97.

وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: “…mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 97)

2. Amalan Kedua, Yaitu Melakukan Qurban. Selama 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk menyembelih hewan qurban. Qurban adalah ibadah pengorbanan yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Daging qurban kemudian dibagikan kepada fakir miskin, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan.

Ibadah qurban disyariatkan pada tahun ketiga Hijriyah, bersamaan dengan pensyariatan zakat dan sholat hari raya. Allah SWT telah mensyariatkan pelaksanaan qurban melalui firman-Nya dalam surah Al Kautsar ayat 1-3,

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ – ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ – ٢ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ – ٣

Artinya: “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” (Al Kautsar ayat 1-3).

Dan sebaiknya dilakukan tiap muslim yang mampu di bulan Dzulhijjah saat perayaan Idul Adha. Dalam hadist dijelaskan, qurban adalah salah satu amalan yang dicintai Allah SWT.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا »

Dinarasikan Aisyah, Rasulullah SAW mengatakan, “Tidaklah pada hari nahr manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai Allah SWT daripada mengalirkan darah dari hewan kurban. Ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan kurban tersebut. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridho) Allah SWT sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban.” (HR Tirmidzi).

3. Amalan Ketiga, Memperbanyak Dzikir dan Doa. Selama Bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa. Dzikir adalah mengingat Allah dengan membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Sedangkan doa adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Allah, memohon ampunan, memohon kebaikan, dan mengungkapkan kebutuhan kita. Dalam ayat Al Quran disebutkan syariat bertakbir di bulan Dzulhijjah:

الشهدوا منافع ثم وَيَذْكُرُوا اسْم الله في أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ على ما رزقهم من بهيمة الأنعام فكلوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا

البائس الفقين الحج : 128

“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mere-ka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia. kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir,” (QS. Al-Hajj: 28).

Sedangkan dalil dalam hadits disebutkan, Imam Ahmad dalam Musnadnya membawakan hadits berikut,

عدتنا فقال حدثنا أبو عوانة، حدثنا يزيد بن أبي زياد، عن مجاهد، عن ابن عمر، في النبي صلى الله

عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

kami kepada ‘Affan, “mengabarkan kepada kami Abu Awanah, mengabarkan kepada kami Yazid ibn Abi Ziyad, dari Mujahid, dari Ibnu Umar, dari Nahi

«ما من أنام أعظمُ عِندَ اللهِ، وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فيهن من هذه الأيام العشر، فأكثرُوا فِيهِنَّ مِن التقليل

والكير، والتحميدة

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintai oleh Allah amal- amalnya dari hari hari sepuluh awal Dzulhijjah. Maka perbanyaklah di hari-hari itu membaca tahlil, takbir, dan tahmid”.

4. Amalan Keempat, Berpuasa. Terdapat amalan sunnah berpuasa pada hari-hari tertentu di Bulan Dzulhijjah, seperti puasa pada hari Arafah. Puasa ini dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang menjalankan ibadah haji. Puasa tersebut dilakukan sebagai bentuk ibadah dan juga untuk menghapuskan dosa-dosa.

ntinya, awal Dzulhijjah adalah waktu utama untuk beramal shalih. Di antaranya dengan banyak dzikir, bertakbir, dan termasuk pula berpuasa.

Di antara yang menunjukkan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah adalah hadits Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

5. Amalan yang Kelima adalah, Meningkatkan Amalan Shalat. Umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amalan shalat, baik wajib maupun sunnah, selama Bulan Dzulhijjah. Melaksanakan shalat secara khusyu’ dan tepat waktu serta melaksanakan shalat sunnah rawatib, seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan setelah shalat wajib.

Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bisa dijadikan sebagai momentum untuk semakin memperkuat semangat dan melaksanakan sholat dengan cara terbaik. Ada satu jenis sholat khusus yakni hari raya Idul Adha. Yang dalam surat Al Kautsar, kita diperintahkan di hari itu untuk melaksanakan sholat Idul Adha (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *