RadarSulawesi.Com – Kendari, 12 November 2024 – Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Kendari dipenuhi semangat dan antusiasme para peserta dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kendari Sehat Tanpa Narkoba”, yang digelar oleh Komunitas Guru Muslimah Inspiratif (KGMI) Kota Kendari bekerja sama dengan Dikbud Kendari. Acara ini menjadi bentuk kepedulian KGMI dan Dikbud terhadap generasi muda yang rentan terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba dan sejenisnya.
Kegiatan ini dibuka resmi oleh Kepala Dikbud Kota Kendari, Hj. Saemina, S.Pd., M.Pd., yang mengapresiasi inisiatif KGMI dalam menyelenggarakan FGD ini. Dalam sambutannya, Hj. Saemina menyatakan keprihatinannya atas banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar Kota Kendari. Menurutnya, pemerintah sangat berfokus pada pembangunan generasi berkualitas, dan peran guru sangat penting dalam mendidik dan membimbing generasi muda agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Ia menekankan pentingnya para guru membekali diri dengan pemahaman yang mendalam mengenai bahaya narkoba.
Sebanyak 64 guru Muslimah dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA se-Kota Kendari, turut hadir dalam FGD ini. Diskusi diawali dengan penyampaian pandangan para guru mengenai fakta-fakta penyebaran narkoba di Kota Kendari, yang mengejutkan banyak peserta, karena ternyata penggunaan narkoba telah merambah kalangan pelajar. Kondisi ini dianggap sangat mengkhawatirkan dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
KGMI, sebagai komunitas yang berfokus pada isu-isu generasi dan pendidikan, mengadakan FGD ini untuk menganalisis permasalahan narkoba serta mencari solusi dari sudut pandang Islam. FGD ini menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi kesehatan dan pendidikan, yaitu drg. Endartini Kusumastuti dan Ustadzah Wa Ode Lili Rahalia, S.P.
drg. Endartini Kusumastuti memaparkan bahaya penyalahgunaan narkoba, sekaligus mengedukasi para guru mengenai berbagai jenis obat yang dapat diracik hingga memiliki efek serupa narkoba. Ia menekankan pentingnya para orang tua dan guru memahami jenis-jenis narkoba serta mengenali gejala penggunaannya. Ia juga mendorong peserta untuk mengarahkan siswa atau anggota masyarakat yang terlibat narkoba untuk menjalani rehabilitasi.
Sementara itu, Ustadzah Wa Ode Lili Rahalia, S.P., menyampaikan bahwa permasalahan narkoba tidak akan terselesaikan tanpa keterlibatan serius dari pemerintah, masyarakat, dan aparat hukum. Ia menyoroti pentingnya tindakan tegas terhadap pelaku, kurir, dan semua pihak yang terlibat dalam bisnis narkoba. Menurutnya, guru harus memiliki pemahaman mendalam tentang narkoba serta mampu memberikan bekal pemahaman agama yang kuat kepada siswa. Pendidikan akidah yang benar diyakini mampu membuat generasi muda memahami batasan halal dan haram, sehingga mereka tidak akan mendekati narkoba karena menyadari bahwa narkoba adalah perbuatan yang diharamkan dalam agama.
Di penghujung acara, para peserta menyampaikan harapan agar kegiatan edukasi seperti ini dapat dilanjutkan di sekolah masing-masing, tidak hanya dalam bentuk edukasi mengenai narkoba, tetapi juga penguatan pemahaman agama Islam untuk para pelajar.