Radarsulawesi.com – Kebangkitan Islam tahun 2024 adalah isu yang kompleks dan sulit untuk diantisipasi secara pasti. Sebab Tahun 2024, merupakan akhir dari periode ke-100 Tahun keruntuhan Daulah Khilafah Islamiyah di Turki Utsmani pada 3 Maret 1924. Dan saat ini 2023, sudah 99 Tahun silam hilangnya sebuah sistem peradaban Islam yang menyatukan Dunia Islam di bawah satu kepemimpinan berlandaskan syariat Islam.
Berbagai propaganda mulai digencarkan barat. Muncullah Monsterisasi Khilafah yang tak lain adalah agenda Barat sekular untuk meninabobokan rakyat dalam keterpurukan, menjauhkan umat Islam dari agamanya dan nyaman dalam kondisi terjajah. Kapitalis asing dan aseng paham, hanya Khilafah yang mampu membebaskan umat dari segala bentuk imperialisme.
Dikutip BondowosoNetwork, dalam video unggahan kanal youtube Al Manhaj yang menjelaskan tentang para ulama menunggu tahun 2024 sebagai momentum kebangkitan Islam. Dijelaskan bahwa Allah SWT memberikan tanbi kepada kita hamba-hambanya yang amanu wa taqwa sebagaimana firman Allah dalam surah assaf ayat 9 Allah berfirman:
“Dialah Allah yang mengutus Rasulnya dengan membawa Al-Huda yaitu Al-Quranul karim wa dinil haq dan agama Allah yang hak yaitu adinul Islam, Agar Allah menangkan diatas semua agama -agama ini walaupun orang musyrik benci, walaupun orang kafir benci tetap Islam akan dimenangkan oleh Allah SWT.” dikutip dari Radaraktual.com.
Di negara Eropa jumlah muslim terbesar seluruh daratan Eropa berada di Prancis, hampir 7 juta lebih umat Islam ada disana. Bahkan Ketika presiden Prancis Emmanuel Macoron melakukan Gerakan Islamophobia dengan menggunakan institusi Negara. Mereka melihat Islam dianggap akan melemah, akan tetapi apa yang sudah diingatkan oleh Allah SWT dalam Surah As-Shaf dalam ayat 8 : “Mereka hendak memadamkan cahaya agama Allah ini dengan mulut-mulut mereka dengan ucapan-ucapan mereka dengan mesin informasi mereka, tapi Allah SWT tetap menyempurnakan cahaya agamanya”.
Meskipun orang-orang kafir itu benci, apa yang terjadi dibalik Gerakan Islamophobia. Kebencian terhadap Islam dan kaum muslimin yang diGerakkan oleh presiden Prancis dimana Quran terjadi Syahadat Massal di perancis 2 kali lipat, luar biasa. Begitupun di Negara Inggis dan Jerman jumlah muslim muali berkembang pesat. Kurang lebih 3 juta umat Islam di Inggris dan kurang lebih 3 juta umat Islam di Jerman, sehingga hampir 20 gereja di Inggris telah dijual dan salah satu diantaranya, ada 1 Gereja Katedral di pusat Kota London telah dibeli oleh seorang tokoh Muslim yang dulunya dia musisi pop dunia.
Jadi perkembangan kaum muslimin benar-benar ada dan pesat, dilakukan riset oleh the view forum on relignet and public life ini sebuah realita sebuah fakta. Jadi dari tahun 2010-2050 peningkatan jumlah kaum muslimin di prediksi akan naik 73 persen.
Bahkan hingga Lembaga riset dunia memprediksi tahun 2070 Islam Akan menjadi Agama terbesar di seluruh dunia.
Lembaga riset ini milik orang kafir milik golongan kafir, akan tetapi ia meyakini masa depan ada di tangan orang Muslim yang beragama Islam. National Intelligence council dewan intelijen nasional yang menaungi 15 negara di bawah kepemimpinan Amerika, melakukan riset yang hasilnya di publish di media Internasional, dimulai dari tahun 2020 akan terjadi kebangkitan Islam global dan akan terus bergerak di seluruh dunia.
Hingga dinas Intelijen Rusia memprediksi akan terjadi kebangkitan Islam yaitu di prediksi di tahun 2025.
Rasulullah SAW memberi kabar kepada umatnya pada saat Rasulullah SAW mengatakan, “Sesungguhnya Allah akan memunculkan dan juga akan membangkitkan di tengah-tengah umat ini dalam setiap penghujung 100 tahun yaitu seorang Al-Mujahid di dalam agama Islam,”.
Imam Ahmad rahimahullah, beliau mencoba untuk mencari hadist-hadist shahih dalam kitab busitah, masya Allah dengan matan hadis yang sama beliau mencari dalam Qutub indah, alhamdulillah beliau menemukan hadist-hadist yang sahih.
Beliau pelajari, beliau teliti, beliau kaji secara dalam akhirnya beliau mengambil 1 khalifah satu kesimpulan mujahid yang pertama yaitu khalifah Umar bin Abdul Aziz yaitu cucunya khalifah Umar Bin Khattab jika 100 tahun lagi mujahid, yang ke 2 gurunya Imam Ahmad yaitu Imam Syafi’i kemudian 100 tahun lagi jawabannya. Para Ulama-ulama dunia salah satu diantaranya yaitu wakil sekjen rabithah Ulama Palestina beliau adalah Syekh Doktor Abu Bakar Al Awaidah.
Selama di penjara di Israel beliau mencoba melakukan riset dengan pijakan Al-Quran dan as sunnah dan kitab-kitab yang ditulis oleh Ulama ahli sunnah, akhirnya mengambil satu kesimpulan yang Inshaa Alah akan terjadi syafiatul Islamiyah itu pada tahun 2024 jadi kurang 1 tahun lagi tapi semuanya wallahu a’lam hanya Allah yang tahu.
Dari hasil kajian ini ia mengatakan Allah SWT akan memunculkan pemantik awal kebangkitan Islam global dari arah timur ,kata beliau Insya Allah dari Indonesia hingga beliau meneteskan air matanya.
Pusat kemenangan Islam di akhir zaman Allah takdirkan di Baitul Maqdis dan di sekitar Baitul Maqdis Palestina bukan di Mekkah bukan juga di Madinah ini lah yang dikabarkan oleh RAsulullah SAW. Akan tetapi pemantik awal ini diharapkan akan muncul dari arah timur yaitu dari negara Indonesia.
Sehingga para Ulama menunggu momen yang Istimewa di seluruh dunia, semua berdoa mudah-mudahan Allah Jadikan Negara Indonesia menjadi pemantik awal kebangkitan Islam global dan ini di prediksi di tahun 2024.
Kebangkitan Islam adalah sebuah keniscayaan. Sebuah kepastian. Seperti Matahari yang akan tetap akan terbit dari ufuk timur dan terbenamnya dari ufuk barat. Dari an-Nu’man bin Basyir ia berkata:
“Kamu sedang duduk di masjid bersama Rasulullah saw, dan Basyir adalah seorang laki-laki yang mencukupkan percakapannya, lalu datang Abu Tsa’labah al-Khusyani dan ia berkata: “wahai Basyir bin Sa’ad apakah engkau hafal hadis Rasulullah saw tentang para pemimpin?” Hudzaifah berkata: “aku hafal khutbah Beliau”.
Abu Tsa’labah pun duduk. Lalu Hudzaifah berkata :
Rasulullah saw bersabda:
«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً عَاضّاً فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ» ثُمَّ سَكَتَ…
“Ada di tengah kalian masa kenabian dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian, dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Allah berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan yang menggigit (mulkan ‘âdhdhan) dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan diktator (mulkan jabriyyatan) dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian” kemudian Beliau diam.
Wallahu a’lam bish-shawab. (Red)