Radarsulawesi.com – Zulfa murid kelas satu SD Khairu Ummah Kendari selesai menyetorkan semua surat-surat juz 30 saat masih kelas satU SD. Dalam lembaran kartu kontrolnya terupdate di akun instagram story official orang tuanya @laodemunafarofficial terlihat akhir dari surat juz 30 yaitu an naba sudah diberikan tanda “L atau lulus” oleh gurunya sejak tanggal 7 bulan Maret 2024 lalu.

Radarsulawesi.com melakukan wawancara orang tua Zulfa bapak La Ode Munafar. Orang tuanya mengatakan bahwa tidak ada metode khusus. “Tidak ada metode khusus, kami cuma membiasakan mendengarkan semua surat-surat al aquraan. Baik itu melalui media maupun kami membacakan langsung” begitu kata sosok yang juga dikenal penggagas IndonesiaTanpaPacaran. “Paling efektif kami baca langsung karena fitrahnya anak lebih mudah mengingat yang diucapkan oleh orang tua”. Katanya lebih lanjut.
Saat radarsulawesi.com menanyakan waktu paling pas untuk hafalan yang bagus. Penulis buku-buku Islami ini menjawab “semua waktu adalah baik buat anak untuk mendengarkan atau setoran hafalan. Namun kami ada waktu khusus untuk memperbaiki hafalan-hafalan. Tergantung kesempatan kalau kami setelah maghrib dan setelah subuh.
Lebih lanjut radarsulawesi.com juga menanyakan pantangannya. “Kurangi gedget atau pemberian Hp pada anak”. Harus tegas memberkan waktu nonton pada anak. Batasi maksimal cuma 15-30 menit saja dalam seminggu, itu pun selalu dalam kontrol.
Selain itu paling penting doa “Jangan lupakan jurus langit. Doakan anak kita pada waktu mustajab dan di tempat mustajab agar Allah memudahkan hafal Al quraan anak-anak kita”. Kata bapak La Ode Munafar.